Menu

Mode Gelap

Advertorial

Samri Shaputra Beri Catatan Soal Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Samarinda 2024

badge-check


					Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra. (Foto : MR) Perbesar

Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra. (Foto : MR)

SAMARINDA – Samarinda mencatat tingkat partisipasi pemilih terendah dalam Pilkada 2024 dibandingkan daerah lain di Kalimantan Timur (Kaltim).

Komisi I DPRD Kota Samarinda pun mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda untuk dapat meningkatkan kinerjanya agar pemilu berikutnya lebih optimal.

Pada Pilkada 2020, tingkat partisipasi pemilih di Samarinda hanya mencapai 52,26 persen. Rendahnya angka tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat serta ruang gerak KPU dalam melakukan sosialisasi.

Meski di Pilkada 2024 terjadi sedikit peningkatan, angka partisipasi tetap jauh dari target yang ditetapkan. Dari data yang ada, partisipasi pemilih hanya mencapai 58,8 persen, jauh di bawah daerah lain di Kaltim yang mencatat angka 70 hingga 80 persen.

Padahal, sebelumnya KPU Kota Samarinda menargetkan tingkat partisipasi pemilih bisa mencapai 78 persen, meskipun dalam Pilwalkot 2024 hanya ada calon tunggal, yakni pasangan Andi Harun – Saefudin Zuhri yang berhadapan dengan kotak kosong.

Komisi I DPRD Kota Samarinda menyoroti kegagalan KPU dalam mencapai target tersebut. Ketua Komisi I, Samri Shaputra, menilai bahwa meskipun pelaksanaan Pilwalkot 2024 berlangsung kondusif, rendahnya partisipasi tetap menjadi catatan penting.

“Alhamdulillah, hingga saat ini pelaksanaan Pilkada maupun Pileg di Kaltim, termasuk Samarinda, berlangsung aman. Tidak ada konflik besar seperti di beberapa daerah lain,” jelasnya.

Samri sapaan akrabnya, menyoroti minimnya edukasi dan sosialisasi pemilu kepada masyarakat meskipun anggaran telah tersedia. Dirinya menilai KPU seharusnya lebih gencar dalam meningkatkan kesadaran pemilih, bukan hanya di tingkat kelurahan, tetapi juga hingga ke tingkat rukun tetangga (RT).

“Dari pengalaman sebelumnya, KPU harus lebih giat memberikan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi jangan hanya dilakukan di kelurahan, tetapi harus sampai ke tingkat RT,” ungkap Samri.

Dirinya juga mengingatkan agar KPU tidak lagi menggunakan alasan klasik dalam menjelaskan rendahnya partisipasi pemilih.

“Anggaran sudah ada, tinggal bagaimana keseriusan dalam menjalankannya. Jika benar-benar fokus, tentu bisa dilakukan,” tandasnya.

DPRD berharap agar evaluasi menyeluruh dilakukan untuk memastikan Pilkada berikutnya dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi.

(Adv/MR)

Facebook Comments Box
Read More

Novan Tekankan Pentingnya Percepatan Program Pembangunan Infrastruktur Pendidikan

3 July 2025 - 13:27 WIB

Dewan Bakal Panggil Sekolah Yang Ketahuan Lakukan Praktik Jual Beli Buku

3 July 2025 - 13:13 WIB

Ismail Latisi Apresiasi Pemkot Samarinda Atas Perhatian Pada Warga Sumur Batu

2 July 2025 - 12:42 WIB

Warning Ismail Latisi ke Sekolah: Tidak Boleh Mewajibkan Siswa Membeli Buku Pelajaran

2 July 2025 - 12:16 WIB

Ketimpangan Alokasi Anggaran Pendidikan Dipusat Kota dan Pinggiran Jadi Sorotan DPRD Samarinda

2 July 2025 - 07:34 WIB

Trending on Advertorial