Menu

Mode Gelap

Advertorial

Selain Damanhuri, Dua Kawasan ini Dianggap Prioritas Dibangun Kolam Retensi Untuk Pengendalian Banjir

badge-check


					Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. (Foto : MR) Perbesar

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. (Foto : MR)

SAMARINDA – Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa selain Jalan Damanhuri yang tengah menjadi fokus pembangunan kolam retensi, masih ada beberapa wilayah lain yang membutuhkan perhatian serius dalam upaya pengendalian banjir.

Kawasan Bengkuring di Kelurahan Sempaja Timur dan Tanah Datar di Kecamatan Muara Badak menjadi dua lokasi yang dianggap prioritas.

Menurutnya, kondisi banjir di Bengkuring semakin memprihatinkan setiap kali hujan deras mengguyur Samarinda. Meskipun proyek pembangunan kolam retensi di kawasan tersebut telah dimulai, pengerjaannya masih jauh dari kata selesai.

“Kami berharap pembangunan kolam retensi di Bengkuring bisa dipercepat karena banjir di sana cukup parah. Ditambah lagi, lokasinya berbatasan dengan Kukar, yang kemungkinan besar turut menyumbang aliran air ke wilayah tersebut,” jelasnya.

Selain Bengkuring, Deni sapaan akrabnya menyoroti kawasan Tanah Datar yang sering terdampak banjir. Dirinya menilai, permasalahan di daerah ini bukan hanya disebabkan oleh faktor cuaca, tetapi juga akibat aktivitas pertambangan di wilayah perbatasan.

“Memang pembukaan lahan tambang tidak terjadi langsung di Samarinda, tetapi dampaknya sangat terasa. Air dari Kukar mengalir ke wilayah kita karena letaknya yang berdekatan,” kata Deni.

Deni menekankan bahwa pembangunan kolam retensi di Tanah Datar menjadi langkah krusial untuk mengurangi risiko banjir yang terus berulang. Selain berfungsi sebagai area tampungan air, kolam retensi ini juga diharapkan mampu mengendalikan limpasan air dari wilayah perbatasan.

Di luar isu banjir, dirinya juga mendukung rencana Pemkot Samarinda untuk membuka akses jalan tembus dari Sambutan menuju Bandara APT Pranoto. Ia menilai keberadaan jalan alternatif sangat penting untuk mengatasi kemacetan, terutama saat banjir melanda jalan poros Samarinda-Bontang.

“Saat ini kita hanya mengandalkan jalan poros Samarinda-Bontang. Kalau banjir terjadi, akses transportasi terganggu dan bisa berdampak pada operasional Bandara APT Pranoto,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen dalam pembangunan Kota Samarinda, Deni berharap langkah-langkah strategis yang telah dirancang oleh pemerintah dapat segera direalisasikan dengan lebih cepat dan efektif.

“Di momentum hari jadi Samarinda ke-357 ini, kita harus semakin berbenah. Pembangunan yang sudah berjalan harus ditingkatkan, dan yang belum harus segera direalisasikan. Tujuannya tidak hanya untuk mengurangi banjir dan tanah longsor, tetapi juga untuk mewujudkan Samarinda sebagai kota yang lebih maju dan siap menghadapi tantangan ke depan,” tandasnya. (Adv/MR)

Facebook Comments Box
Read More

Abdul Muis Tegaskan Akan Perjuangkan Aspirasi Warga di Lok Bahu

19 May 2025 - 14:30 WIB

Maswedi Beri Tanggapan Soal Empat THM Samarinda yang Tak Penuhi Standar

19 May 2025 - 14:26 WIB

Romadhony Dorong Pemkot Tingkatkan Pengembangan Keterampilan Anak Muda

19 May 2025 - 10:55 WIB

Helmi Abdullah Hadiri Harla PC NU ke 102, Apresiasi Koperasi NU Mart

18 May 2025 - 14:27 WIB

Miris! Kantor Kelurahan Karang Mumus Samarinda Masih Sewa

18 May 2025 - 14:23 WIB

Trending on Advertorial