FASENEWS.ID – Tingkat stunting di Kalimantan Timur semakin memperlihatkan angka yang mengkhawatirkan.
Survei Status Gizi Indonesia 2023 mencatatkan prevalensi stunting di Kalimantan Timur naik menjadi 23,9 persen, sebuah kenaikan sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun 2022 yang tercatat 22,8 persen.
Roslindawaty, Kepala Bidang PKSBM DPMPD Kaltim, pemerintah daerah menunjukkan keseriusannya dalam menanggulangi masalah stunting.
Ia menegaskan bahwa stunting bukan hanya masalah jangka pendek, tetapi juga mempengaruhi masa depan generasi penerus Indonesia, di mana saat ini satu dari tiga balita di Indonesia mengalami kondisi tersebut.
Roslinda menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan sasaran penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Ia menyatakan bahwa mencapai target tersebut memerlukan kolaborasi dan kerja sama yang erat antara semua pihak.
“Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah,” ucapnya.
Roslinda juga menyatakan pentingnya penguatan keluarga sebagai pondasi negara, yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang pembangunan keluarga.
Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah pusat dan daerah diminta untuk meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan membangun anak-anak yang sehat dan cerdas.
Selanjutnya, Roslinda mengingatkan bahwa keluarga memiliki peran yang krusial dalam pembangunan bangsa yaang di mana keluarga adalah pondasi negara, dan kekuatan negara sangat ditentukan oleh peran setiap keluarga di negara ini.
“Kalau kita ingin menyiapkan anak-anak kita untuk Indonesia Emas 2045, itu harus sehat, cerdas, kuat, dan memiliki budi pekerti luhur, yang sangat ditentukan oleh pemberdayaan keluarga,” katanya.
Roslinda menekankan bahwa anak-anak bangsa merupakan kunci utama bagi masa depan Indonesia.
“Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa,” terangnya. (adv)