FASENEWS.ID – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berkomitmen untuk mendorong perkembangan inovasi masyarakat melalui berbagai program, termasuk lomba Teknologi Tepat Guna (TTG).
Sekretaris DPMPD Kaltim, Eka Kurniati, menjelaskan tentang pelaksanaan lomba TTG yang merupakan salah satu program unggulan mereka.
Eka mengatakan lomba TTG ini dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang, dimulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat nasional.
“Tahapan lomba TTG ini dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kemudian para pemenangnya dikirim ke tingkat kecamatan,” jelas Eka
“Selanjutnya, juara satu, dua, dan tiga di tingkat kecamatan berkompetisi di tingkat kabupaten/kota,” ucapnya lagi.
“Proses yang sama terjadi di tingkat kabupaten/kota, di mana para pemenang nantinya akan mewakili ke tingkat provinsi,” paparnya.
Eka menambahkan, pemenang lomba tingkat provinsi akan mewakili Kalimantan Timur di lomba TTG tingkat nasional yang rencananya akan dilaksanakan di Provinsi Banten.
Ia juga menyebutkan bahwa DPMPD Kaltim akan memberikan dukungan penuh kepada pemenang, termasuk biaya keberangkatan dan akomodasi untuk lomba nasional.
“Untuk tahun ini, rencananya lomba tingkat nasional akan diadakan di Provinsi Banten. Pemenang dari Kaltim akan kami dukung penuh, termasuk biaya keberangkatan dan akomodasi mereka ke tingkat nasional,” kata Eka.
Eka pun turut menyoroti peran Posyantek sebagai lembaga yang sangat penting dalam mendorong inovasi teknologi di tingkat desa, yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.
“Selama ini, Posyantek di beberapa desa di Kaltim sudah berperan. Misalnya, di desa pesisir yang mayoritas warganya adalah nelayan, mereka menciptakan alat pembersih sisik ikan untuk mempermudah pekerjaan,” terang Eka.
“Atau di daerah pertanian jagung, mereka membuat alat pengupas jagung. Alat-alat ini sering kali dibuat dari bahan bekas yang ada di sekitar mereka, menunjukkan kreativitas tinggi masyarakat desa,” ungkapnya.
Namun, Eka juga mengakui bahwa Posyantek menghadapi kendala, salah satunya adalah keterbatasan anggaran yang menghambat pengembangan lebih lanjut.
“Posyantek ini adalah lembaga yang sangat potensial, tetapi dukungan anggaran untuk pengembangannya belum maksimal. Padahal, keberadaan Posyantek sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi masyarakat desa,” tegasnya.
Meski demikian, Eka tetap optimis bahwa pengembangan TTG dan Posyantek di Kaltim akan semakin berkembang dengan dukungan yang lebih baik di masa depan.
Ia berharap pemerintah di tingkat daerah maupun pusat dapat terus memberikan perhatian lebih terhadap penguatan Posyantek, baik dari sisi kelembagaan maupun pendanaan.
“Melalui lomba TTG, kami ingin masyarakat desa lebih kreatif dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kami juga berharap keberadaan Posyantek semakin diperkuat, baik dari sisi kelembagaan maupun dukungan pendanaan,” tutupnya.
Melalui lomba TTG, DPMPD Kaltim berharap masyarakat desa akan semakin kreatif dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di desa. (adv)