FASENEWS.ID – Kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui DPMPD Kaltim dan pemerintah desa membuka peluang besar untuk mempercepat inovasi di berbagai sektor, salah satunya pengembangan Posyandu.
Posyandu kini tak hanya menjadi layanan kesehatan balita, tetapi juga inovasi yang menjangkau remaja hingga lansia dengan jadwal yang lebih fleksibel.
Roslindawaty, Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat DPMPD Kaltim, mengungkapkan bahwa pendekatan baru ini telah berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat.
“Ada inovasi-inovasi untuk menarik warga agar rutin memeriksakan kesehatan. Jadwal Posyandu kini menyesuaikan kebutuhan, termasuk untuk remaja dan lansia,” ungkap perempuan yang biasa disapa Ros.
Soal pengembangan Posyandu, Desa Tanah Datar di Kutai Kartanegara menjadi salah satu desa yang memanfaatkan program ini secara maksimal.
Anwar, Kepala Desa Tanah Datar, mengatakan dukungan intensif melalui DPMPD sebagai pembina desa memberi dampak signifikan pada pembangunan desa.
“Pendampingan yang diberikan sangat membantu kami mengembangkan potensi desa. Program kami kini lebih terarah dan berfokus pada kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Anwar menuturkan, pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi prioritas utama melalui Posyandu terintegrasi. Posyandu juga memberikan konseling gizi, dan penyediaan makanan sehat bagi balita.
Tak hanya itu, layanan untuk ibu hamil dan menyusui juga ditingkatkan demi memastikan kesehatan generasi mendatang.
“Kami berupaya memberikan layanan kesehatan terbaik, terutama bagi ibu dan anak, guna menurunkan angka stunting di desa kami,” pungkasnya. (adv)