FASENEWS.ID – Kolaborasi antara Program Desa Presisi, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur diharapkan bisa mengoptimalkan pengembangan potensi desa melalui pemetaan digital.
Program ini bertujuan untuk memetakan sektor-sektor desa, termasuk sumber daya manusia dan alam, guna mendukung pengembangan kebijakan dan ekonomi di tingkat desa.
Puguh Harjanto, Kepala DPMPD Kaltim, menjelaskan pada Selasa (25/10/2023) bahwa pendekatan desa presisi berbasis desa digital akan dikelola dengan teknologi digital, bertujuan menghasilkan data akurat yang bisa diolah untuk berbagai keperluan.
“Desa presisi ini memetakan faktor yang ada di lapangan ke dalam satu data. Ini bisa menjadi bahan untuk layanan publik, pengembangan ekonomi, serta kebijakan ke depan,” ungkapnya.
Walaupun program Desa Presisi memiliki potensi besar, Puguh menyebutkan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah terbatasnya infrastruktur internet di desa-desa.
Sebanyak 45 desa saat ini belum memiliki akses internet yang memadai, sementara 52 desa lainnya masih mengalami keterbatasan jaringan.
Situasi ini menjadi tantangan besar dalam penerapan program berbasis digital di daerah pedesaan.
“Kami masih terkendala dengan akses internet di beberapa desa. Kami berharap pentingnya berkolaborasi dengan instansi terkait, seperti Diskominfo, sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini,” ucap Puguh.
Selain infrastruktur, DPMPD juga menghadapi tantangan dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat aparatur desa.
Karena tidak semua aparatur desa menguasai teknologi digital dengan baik, penguatan kapasitas melalui pelatihan serta dukungan sistem menjadi hal yang sangat penting.
Agar program Desa Presisi dan Desa Digital dapat berjalan dengan efektif, Puguh menginginkan adanya dukungan dari semua pihak, baik di tingkat provinsi maupun pusat, untuk mengatasi kendala yang ada.
Selain meningkatkan layanan publik, program ini juga bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi dan melakukan pemetaan potensi desa secara menyeluruh.
“Kami terus mendorong agar desa-desa dapat memaksimalkan teknologi digital, namun hal ini memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak,” jelasnya. (adv)