FASENEWS.ID – Dalam beberapa waktu terakhir, pembentukan kabinet oleh Presiden Joko Widodo dengan pasangan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran telah menjadi sorotan publik, terutama mengenai komposisi dan kinerja yang diharapkan, serta CELIOS memberikan tanggapannya.
CELIOS (Center of Economic and Law Studies) memberikan tanggapan kritis terhadap kabinet yang disebut-sebut sebagai “gemuk” ini, dengan fokus pada potensi beban fiskal yang akan ditanggung oleh negara.
Kabinet Merah Putih diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi perekonomian Indonesia, namun CELIOS menilai bahwa penambahan jumlah menteri dan posisi yang terlalu banyak justru dapat menghambat pengambilan keputusan yang efisien.
Dalam laporan terbaru, CELIOS mencatat bahwa struktur kabinet yang besar ini berisiko menciptakan kerumitan dalam koordinasi antar kementerian.
Hal ini dapat berimbas pada lambatnya implementasi kebijakan yang diperlukan untuk merespons tantangan ekonomi saat ini.
Salah satu poin utama yang diangkat oleh CELIOS adalah mengenai beban fiskal yang timbul akibat pengeluaran yang meningkat untuk mendukung kabinet yang besar.
Dalam konteks ekonomi Indonesia yang masih dalam pemulihan pasca pandemi, pengeluaran yang tidak terencana dapat mengganggu kestabilan anggaran negara.
CELIOS mengingatkan bahwa setiap tambahan posisi dalam kabinet membutuhkan alokasi anggaran yang signifikan, yang seharusnya bisa dialokasikan untuk program-program pengembangan yang lebih produktif.
Di sisi lain, CELIOS juga menggarisbawahi pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam kabinet tersebut.
Meskipun jumlah menteri banyak, tanpa adanya kapasitas dan integritas yang memadai, tujuan dan visi pembangunan nasional bisa terancam tidak tercapai.
Oleh karena itu, pemilihan menteri yang tidak hanya berdasarkan afiliasi politik, tetapi juga berdasarkan kompetensi dan pengalaman sangatlah krusial.
Dalam kesimpulannya, CELIOS berharap agar kabinet Prabowo-Gibran dapat menjalankan tugasnya dengan efektif, meskipun tantangan yang ada cukup besar.
Diperlukan komitmen untuk menjaga efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan, serta perhatian yang serius terhadap pengelolaan fiskal.
Dengan demikian, diharapkan kabinet ini tidak hanya menjadi “gemuk” dalam jumlah, tetapi juga “gemuk” dalam kontribusi terhadap kemajuan bangsa. (naf)