FASENEWS.ID – Merupakan salah satu desa tertua di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Desa Pela kini resmi diakui sebagai desa wisata. Penetapan ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kukar pada (16/6/2018) lalu.
Sejak saat itu, Desa Pela kini telah berkembang menjadi destinasi ekowisata yang menarik perhatian wisatawan dari Kalimantan Timur dan luar daerah.
Terletak di tepi Anak Sungai Mahakam dan mulut Danau Semayang, Desa Pela menghadirkan keindahan alam yang khas. Danau semayang, yang merupakan salah satu dari tiga danau terbesar di Kaltim pun, kini menjadi pesona yang menarik di samping Danau Melintang dan Danau Jempang.
Desa Pela memiliki keunikan, yaitu salah satunya dengan keberadaan Pesut Mahakam, mamalia langka yang dilindungi. Kolaborasi dengan Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Desa Pela menjadi kawasan konservasi untuk sekitar 17 spesies pesut dari total 80 spesies yang ada di sepanjang sungai Mahakam.
Aswanda, selaku Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Provinsi Kalimantan Timur, menyatakan bahwa keindahan alam serta kekayaan hayati di Desa Pela menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Terutama dengan adanya keberadaan pesut ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Desa, dan kami terus berupaya menjaga ekosistemnya agar tetap lestari,” ungkap Aswanda.
Dia juga menambahkan bahwa dengan pesona alam yang menawan dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan bahwa Desa Pela akan dapat terus berkembang sebagai desa wisata unggulan sambil menjaga kelestarian lingkungan alam serta menjaga kelestarian Pesut Mahakam.
Arul, salah satu warga Desa Pela, mengatakan bahwa keindahan alam desa dapat meningkatkan nilai ekonomi Desa Pela, serta nelayan-nelayan yang sebelumnya hanya mengandalkan tangkapan ikan, kini nelayan-nelayan memperoleh penghasilan tambahan melalui sektor pariwisata Desa Pela.
“Kami berharap dengan berkembangnya fasilitas, kunjungan wisatawan meningkat pesat, terutama yang tertarik dengan ekowisata dan konservasi alam,” tutup Arul.
Sejak ditetapkannya sebagai desa wisata, Desa Pela terus meningkatkan fasilitas untuk wisatawan yang hadir, dan dengan potensi besar yang dimiliki Desa Pela, Desa Pela tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi pusat edukasi tentang konservasi lingkungan. (adv)