FASENEWS.ID – Dalam upaya mendorong pemberdayaan masyarakat, teknologi terus dikembangkan untuk memberdayakan komunitas dan menciptakan peluang usaha berbasis riset.
Koordinator Fungsi Inkubasi BRIN, Ferry Rahmadhan, menjelaskan bahwa Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR) dirancang untuk menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi yang berlandaskan inovasi.
“PPBR adalah startup yang mengembangkan produk atau jasa berdasarkan hasil riset, sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan perusahaan mandiri dan berkelanjutan,” ucapnya dalam sosialisasi bertema Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, yang melibatkan pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan lembaga riset. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur di Gran Senyiur Balikpapan (13/11) lalu.
Ia juga mengatakan bahwa BRIN mendukung pengembangan PPBR melalui program RIIM Startup, yang akan memberikan dana hingga Rp600 juta selama dua tahun.
Dukungan program ini diperkuat dengan pembinaan berupa mentoring, coaching, dan pelatihan kewirausahaan yang mengutamakan riset.
Peserta diberikan arahan untuk menyusun model bisnis menggunakan Business Model Canvas (BMC), membuat rencana aksi yang terstruktur, dan mempersiapkan proposal demi menarik mitra maupun investor potensial.
Pada tahapan pra-inkubasi, peserta difasilitasi dengan pengetahuan mendalam tentang legalitas usaha, pembentukan tim profesional, dan pengembangan produk yang didasarkan pada riset.
“Tim yang solid adalah salah satu kunci keberhasilan startup, karena banyak yang gagal akibat kurangnya kekompakan,” terang Ferry.
Selama tahap inkubasi, fokus utama terletak pada pengujian produk, proses sertifikasi, dan pengembangan produksi untuk skala bisnis.
Tidak hanya itu, BRIN juga mengadakan sesi temu bisnis, yang bertujuan untuk menjembatani peserta dengan mitra serta investor, mempercepat pengembangan usaha berbasis riset agar dapat bersaing lebih efektif
Puguh Harjanto, Kepala DPMPD Kaltim, juga menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkokoh kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga riset, dan masyarakat desa dalam mendorong pemanfaatan teknologi guna mempercepat pembangunan di Kalimantan Timur.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan teknologi tepat guna dapat segera diterapkan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan taraf hidup di desa.
“Sosialisasi ini diharapkan membuka peluang baru bagi pelaku usaha di Kaltim untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan daya saing dan menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat,” jelasnya. (adv)