Menu

Mode Gelap

Daerah

Kendaraan Brebet Masal Akibat BBM, Dewan Minta Pemkot Samarinda Bentuk Tim Investigasi Independen

badge-check


					Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim. (Foto : Ist) Perbesar

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim. (Foto : Ist)

SAMARINDA – Viralnya berita di media sosial mengenai kendaraan yang mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU membuat masyarakat khawatir. Banyak warga yang mengalami masalah serupa, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kualitas BBM yang dijual di SPBU.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, mendesak pemerintah kota segera membentuk tim investigasi independen guna menindaklanjuti masalah tersebut.

“Kami minta Pemkot membentuk tim investigasi yang benar-benar independen, melibatkan para profesional, akademisi, LSM hingga aparat penegak hukum (APH). Masalah ini harus disikapi serius,” ungkap Rohim.

Menurutnya, investigasi harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengecekan komponen bahan bakar (BBM), kondisi fisik bunker penampungan di SPBU, hingga kondisi teknis kendaraan bermotor yang mengalami kerusakan.

“Semua yang berpotensi berkaitan harus diperiksa secara mendalam. Jangan hanya berpatokan pada asumsi atau laporan sepihak. Kita butuh data dan fakta di lapangan, bukan spekulasi,” jelas Rohim sapaan akrabnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Samarinda mengeluhkan kendaraan mereka mendadak mogok setelah mengisi bahan bakar di beberapa SPBU. Ada yang mesinnya brebet, ada pula yang langsung mati total. Keluhan ini menyebar luas di media sosial, menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Politikus PKS itu menilai, kondisi ini telah menyebabkan kerugian besar bagi warga, baik secara finansial maupun mobilitas. Di tengah ketidakpastian informasi, ia menekankan pentingnya kehadiran negara untuk melindungi warganya.

“Ini bukan persoalan sepele. Masyarakat dirugikan, aktivitas terganggu, dan muncul ketakutan untuk sekadar mengisi BBM. Pemkot tidak boleh tinggal diam. Investigasi harus transparan, terbuka untuk publik, dan hasilnya diumumkan secara resmi,” ucapnya.

Rohim juga mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan atau mencari kambing hitam sebelum hasil investigasi keluar.

“Kita harus temukan akar masalahnya. Apakah dari distribusi BBM, kualitas bahan bakar, atau ada faktor lain? Ini tugas tim investigasi untuk mengungkapnya,” tandasnya. (MR)

Facebook Comments Box
Read More

10 Tim Pelajar Siap Berlaga Pada Kejuaraan Bola Voli Soekarno Cup U-17

18 July 2025 - 07:56 WIB

Ombudsman Kaltim Terima 253 Akses Pengaduan Masyarakat Periode Januari – Juni 2025

16 July 2025 - 14:38 WIB

Ananda Emira Moeis Serahkan Bantuan 26 Unit Kendaraan Roda Tiga

9 July 2025 - 13:49 WIB

KONI Samarinda Siap Memilih Ketua Baru, Pendaftaran Calon Ketua Umum Dibuka 30 Juni

3 July 2025 - 11:18 WIB

DPC PDI-P Samarinda Gelar Sarasehan di Bulan Bung Karno

21 June 2025 - 21:08 WIB

Trending on Daerah