FASENEWS.ID – Presiden Joko Widodo ditanya soal tambang ilegal/ illegal mining saat melakukan kunjungan kerja ke Berau, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024).
Kunjungan ke Berau, Kaltim itu merupakan pertama kalinya dilakukan Presiden Jokowi.
Di sana, ia mengunjungi beberapa tempat, termasuk di antaranya adalah Pasar Sanggam Adji Dilayas.
Awalnya, Jokowi katakan, dirinya kaget atas antusiasme masyarakat dalam kunjungannya kali ini.
“Pertama kali saya ke Berau. Saya kaget sekali antusias masyarakat di sini, ya karena mungkin baru pertama kali (datang),” kata Jokowi yang disampingi Pi Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, dilihat pada tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/9/2024).
Jokowi kemudian sampaikan bahwa dirinya senang usai mengecek harga-harga kebutuhan pokok di pasar, yang disebutnya stabil.
“Saya senang, harga stabil,” kata Jokowi.
Dirinya kemudian melanjutkan bahwa masyarakat Kaltim, termasuk juga Berau sebaiknya bisa memanfaatkan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi kan ada Ibu Kota Nusantara, mestinya kabupaten-kabupaten di sekitar itu bisa melihat kebutuhan-kebutuhan dari IKN. Kalau beras, disuplai dari mana. Buah, dari mana. Sayur dari mana, semua itu adalah kesempatan,” katanya.
Di akhir, wartawan di Berau sempat bertanya kepada Jokowi soal tambang ilegal di Kaltim, serta soal reklamasi dari perusahaan tambang di Bumi Etam.
Hal ini juga sempat dijawab Jokowi.
“Yang paling penting, perusahaan pertambangan itu harus peduli pada lingkungan. Kemudian, reklamasi kalau sudah ditambang itu harus. Itu kewajiban. Enggak boleh ditawar-tawar urusan reklamasi ya,” tutupnya sembari berjalan pergi meninggalkan awak media.
Jokowi diketahui melakukan kunjungan kerja di wilayah Kaltim. Dia mengunjungi beberapa kabupaten/ kota di Kaltim, di antaranya Kabupaten Paser dan Kabupaten Berau. (as)