FASENEWS.ID – Kutai Barat, Kalimantan Timur semakin menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara akan keindahan alam yang dimiliki daerah itu. Dengan menawarkan keindahan hamparan hutan tropis, air terjun yang memukau, ditambah dengan kekayaan budaya dari suku Dayak yang masih terjaga, menciptakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pencinta alam dan petualangan.
Namun, Kabupaten Kutai Barat masih memiliki empat desa tertinggal yang berdasarkan pada data Indeks Desa Membangun (IDM) Kalimantan Timur tahun 2024. Untuk mempercepat pembangunan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur merencanakan kunjungan langsung ke keempat desa tersebut.
Aswanda, Kepala Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Provinsi Kaltim, mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan ini untuk memberikan solusi konkret pada masalah yang dihadapi oleh desa tertinggal.
“Kami akan turun langsung ke Kutai Barat untuk melihat apa saja kebutuhan mendesak yang bisa segera diintervensi. Target kami adalah tidak ada lagi desa tertinggal di Kaltim dalam beberapa tahun ke depan,” ucapnya.
Dirinya juga menyatakan bahwa salah satu yang menjadi hambatan terbesar bagi desa tertinggal adalah kurangnya akses terhadap infrastruktur dasar serta sumber daya manusia yang memadai.
“Kami akan memfokuskan kunjungan pada penyediaan infrastruktur, sehingga pembangunan bisa dilakukan lebih merata. Desa tertinggal ini harus segera naik level menjadi berkembang atau bahkan maju,” jelasnya.
Dari tujuh Kabupaten di Kalimantan Timur, Kutai Barat menjadi satu-satunya daerah yang masih memiliki desa tertinggal.
Terdapat empat desa tertinggal yang berada di kawasan Kabupaten Kutai Barat dan berada di Kecamatan Bongan, yaitu, Desa Deraya, Desa Lemper, Desa Tanjung Soke, dan Desa Gerunggung.
“Bahkan di Desa Gerunggung itu memiliki ternak sapi, namun untuk menjual mereka kesulitan karena akses jalan yang rusak,” tambahnya.
Meski begitu, secara keseluruhan Kabupaten Kutai Barat kini menunjukkan peningkatan dengan masuknya 59 desa dalam kategori mandiri, 86 desa masuk pada kategori maju, serta 41 desa berkembang.
“Kami optimis dengan kerja sama yang baik antara pemerintahan kabupaten dan provinsi, desa tertinggal di Kutai Barat akan mampu bertransformasi ke arah yang lebih baik. (adv)