FASENEWS.ID – Di tengah hutan lebat dan pegunungan yang terpisah, ada empat desa di Kutai Barat yang masih terjebak dalam ketertinggalan, namun tetap bertahan dengan tegar.
Keempat desa tersebut terletak di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, yakni Desa Deraya, Desa Lemper, Desa Tanjung Soke, dan Desa Gerunggung.
Meskipun kondisi desa mereka masih tertinggal, warga di daerah ini tetap gigih mempertahankan mata pencaharian mereka melalui sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan sesekali perikanan.
Namun, tantangan terbesar mereka adalah akses jalan yang sulit, yang membuat warga kesulitan memasarkan hasil bumi ke kota.
Kondisi ini mendapat perhatian dari Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang menyatakan pentingnya koordinasi antara DPMPD dan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian, dan Bappeda untuk menangani desa-desa tertinggal.
“Karena kuncinya adalah mendorong produktivitas desa. Kalau produktivitas naik dan infrastruktur terbangun, desa tertinggal akan keluar dari zona itu,” ujar Akmal Malik dalam wawancaranya dengan awak media di Kantor DPMPD Kaltim pada Selasa (12/11/2024).
Sri Wahyuni, Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim, juga menambahkan bahwa ini menjadi tantangan sekaligus acuan bagi DPMPD untuk menjadikan keempat desa tersebut sebagai desa mandiri pada tahun 2025.
Pemprov Kaltim berencana untuk memfasilitasi pemerintah kabupaten/kota agar desa-desa di Kaltim dapat mandiri dan sejajar dengan desa-desa di provinsi lainnya.
“Tentu, dengan adanya desa tertinggal, energi kami akan kesana untuk mensejajarkan desa tersebut menjadi desa mandiri. Karena leading sektornya di DPMPD, tentu nanti konsepnya akan diselaraskan dengan pemerintah kabupaten,” jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim), Puguh Harjanto, turut menambahkan bahwa fokus terhadap empat desa tertinggal ini akan menjadi prioritas pada tahun 2025.
Pihaknya merencanakan kunjungan langsung setelah Pilkada 2024 untuk memetakan langkah-langkah yang akan diambil, dengan melibatkan sejumlah OPD teknis dan berharap pusat juga turut memberikan perhatian.
“Tentu ini juga akan melibatkan opd-opd terkait terutama opd teknis, nanti di pusat juga akan kami undang agar menjadi perhatian pusat dan menjadi poin penting peningkatan desa di Kaltim tahun 2025 tidak ada lagi desa tertinggal,” tuturnya.
Beberapa waktu sebelumnya, awak media sempat mengonfirmasi kondisi Desa Gerunggung, salah satu dari empat desa tertinggal tersebut.
Kepala Kampung Desa Gerunggung, Rahman, mendukung upaya DPMPD Kaltim dan berharap pemerintah serta media dapat mengunjungi langsung untuk melihat keadaan desa saat ini.
“Dengan begitu, mereka bisa memahami apa yang sebenarnya kami alami di sini,” ucap Rahman singkat. (adv)