SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menyambut positif langkah Pertamina yang menawarkan layanan perbaikan kendaraan warga yang terdampak BBM bermasalah. Namun, dirinya menilai kebijakan tersebut belum menyelesaikan masalah secara menyeluruh.
“Ini seperti kebakaran yang dipadamkan tanpa mencari tahu penyebabnya. Jika hanya memperbaiki kendaraan tanpa mengatasi sumber masalah, kerusakan serupa akan terus terjadi,” jelasnya.
Rohim sapaan akrabnya, menilai bahwa langkah Pertamina memang pantas diapresiasi sebagai bentuk tanggung jawab awal. Namun di sisi lain, tanggung jawab yang lebih besar terletak pada investigasi menyeluruh terhadap seluruh rantai distribusi BBM.
“Pertamina, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab, harus melakukan investigasi menyeluruh, mulai dari produksi BBM hingga distribusi di SPBU. Jika akar masalahnya tidak ditemukan, masalah ini bisa terulang kembali,” ungkap Rohim.
Lebih lanjut kata Rohim, mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk tidak hanya pasif menunggu hasil dari Pertamina, melainkan aktif membentuk tim investigasi independen.
Dirinya berharap investigasi mendalam bisa segera dilakukan agar kepercayaan publik terhadap kualitas BBM dan layanan publik bisa kembali pulih.
“Kita butuh investigasi independen. Karena faktanya, kerusakan ini tidak terjadi di semua kendaraan. Artinya ada faktor khusus yang harus ditemukan,” tandasnya.(Adv/MR)