FASENEWS.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membuka kemungkinan penggunaan menu alternatif seperti ulat sagu dan belalang untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menu serangga ini dianggap berpotensi sebagai sumber protein yang kaya manfaat, terutama di daerah yang sudah terbiasa mengonsumsinya.
Namun, Dadan menekankan bahwa hal ini hanya berlaku untuk daerah tertentu.
“Mungkin saja ada satu daerah suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” ucapnya kepada wartawan pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Menyesuaikan dengan Lokalitas
Dadan menjelaskan, beberapa daerah di Indonesia sudah terbiasa dengan menu makanan berbahan serangga.
Jika ada potensi sumber daya lokal yang dapat mendukung kebutuhan gizi, maka menu seperti ini bisa ditambahkan di wilayah tersebut.
Namun, ia memastikan bahwa Badan Gizi Nasional tidak akan menetapkan standar menu secara nasional.
“Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya,” jelasnya.
Nutrisi pada Daging Belalang
Dilansir dari Ruang Bunda, daging belalang memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
- Kalori: 209 kkal per 100 gram, dengan 63 kkal berasal dari lemak (3% AKG).
- Protein: 31,5 gram per 100 gram (63% AKG), menjadikannya sumber protein yang sangat baik.
- Lemak dan Karbohidrat: 7 gram lemak total (11% AKG) dan 6 gram karbohidrat (2% AKG)
- Vitamin dan Mineral: Belalang mengandung Vitamin B2 (12% AKG), Vitamin B12 (25% AKG), fosfor (35% AKG), zat besi (23% AKG), dan seng (20% AKG).
Kandungan Gizi Ulat Sagu
Dalam setiap 100 gram ulat sagu terkandung 181 kalori, 6,1 gram protein, dan 13,1 gram lemak.
Ulat sagu juga kaya akan asam amino esensial seperti asam aspartat, lisin, tirosin, metionin, dan asam glutamat.
Protein yang terdapat pada ulat sagu berperan penting dalam proses pembangunan dan perbaikan sel serta jaringan tubuh. Selain itu, asam lemak sehat seperti omega 3, omega 6, omega 9, dan asam oleat yang terkandung dalam ulat sagu bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit seperti asma, rematik, depresi, hingga Alzheimer
Dengan kandungan gizi ini, belalang dan ulat sagu berpotensi mendukung program MBG yang mengutamakan standar komposisi gizi tanpa mengabaikan potensi dan budaya lokal. (as)