Menu

Mode Gelap

Advertorial

DPMPD Kaltim Gandeng Berbagai Lembaga untuk Turunkan Stunting dengan Akses Air Bersih

badge-check


					Noor Agustina, Penggerak Swadaya Masyarakat Bidang IV Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim/FASENEWS.ID Perbesar

Noor Agustina, Penggerak Swadaya Masyarakat Bidang IV Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim/FASENEWS.ID

FASENEWS.ID – Pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting dengan melibatkan berbagai pihak melalui program-program yang saling mendukung, salah satunya penyediaan air minum yang bersih dan sanitasi yang layak di desa-desa.

Menurut data, masalah akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya stunting.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, BKKBN, dan lembaga terkait untuk memetakan desa yang memiliki akses air bersih berbasis PDAM dan yang masih mengandalkan sumber air masyarakat.

“Kami sedang mendata melalui KP SPAMS (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) untuk melihat sejauh mana ketersediaan fasilitas air bersih di desa-desa. Data ini penting agar solusi yang diterapkan lebih tepat sasaran,” ungkap Noor Agustina, Penggerak Swadaya Masyarakat bidang IV DPMPD Kaltim.

Program ini juga melibatkan kerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk penurunan stunting.

Selama dua tahun terakhir, mahasiswa KKN telah aktif memberikan bantuan kepada masyarakat desa dalam meningkatkan pemahaman tentang gizi, sanitasi, dan pentingnya pengelolaan air bersih.

“Kami ingin mahasiswa mempraktekkan ilmu mereka di lapangan. Selain mengedukasi, mereka juga membantu implementasi pengelolaan air bersih, baik melalui KP SPAMS maupun program sanitasi lainnya,” jelas Ina.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh DPMPD, sekitar 14% desa yang dipantau melalui KP SPAMS sudah memiliki akses ke sistem air bersih yang layak.

Sisanya, desa-desa tersebut masih bergantung pada sumur dangkal atau sumber air yang tidak memenuhi standar.

Kondisi ini menjadi prioritas dalam program desa bebas stunting.

“KP SPAMS menjadi salah satu alat pemantauan kami sehingga upaya ini bisa terukur dan berdampak langsung pada masyarakat,” tambahnya.

Pemerintah juga terus berinovasi dengan berbagai kegiatan kreatif, seperti lomba video potensi desa yang digelar pada Agustus 2024, melibatkan mahasiswa KKN.

Kegiatan ini bertujuan untuk menampilkan potensi lokal desa sekaligus menyampaikan pesan edukasi terkait pencegahan stunting.

Dengan program berbasis data dari KP SPAMS dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan upaya penurunan stunting di desa dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

“Kami mendapat banyak video dari desa-desa yang menampilkan kondisi dan potensi mereka. Ini membantu kami memetakan kebutuhan, termasuk keberadaan fasilitas air minum dan sanitasi di desa tersebut,” tutupnya. (adv)

Facebook Comments Box
Read More

Novan Tekankan Pentingnya Percepatan Program Pembangunan Infrastruktur Pendidikan

3 July 2025 - 13:27 WIB

Dewan Bakal Panggil Sekolah Yang Ketahuan Lakukan Praktik Jual Beli Buku

3 July 2025 - 13:13 WIB

Ismail Latisi Apresiasi Pemkot Samarinda Atas Perhatian Pada Warga Sumur Batu

2 July 2025 - 12:42 WIB

Warning Ismail Latisi ke Sekolah: Tidak Boleh Mewajibkan Siswa Membeli Buku Pelajaran

2 July 2025 - 12:16 WIB

Ketimpangan Alokasi Anggaran Pendidikan Dipusat Kota dan Pinggiran Jadi Sorotan DPRD Samarinda

2 July 2025 - 07:34 WIB

Trending on Advertorial