FASENEWS.ID – Program inovatif Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP SPAMS) Juara hadir sebagai solusi untuk memperbaiki pengelolaan air minum dan sanitasi di desa-desa.
Dirancang untuk menghidupkan kembali infrastruktur yang sempat terabaikan, program ini telah berjalan dengan sukses selama dua tahun terakhir.
KP SPAMS Juara berhasil meningkatkan kapasitas kelompok pengelola di tingkat desa, menurut penuturan Noor Agustina, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Bidang IV Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kaltim.
“Kami melatih dan membina kelompok ini agar bangunan dan infrastruktur yang ada bisa kembali berfungsi dengan baik,” kata Noor Agustina dalam wawancara terbaru.
Program ini juga mendukung target nasional terkait akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat.
Para kelompok pengelola dinilai melalui lomba yang mengukur beberapa indikator penting, seperti pengelolaan bangunan, pengelolaan keuangan, pelayanan kepada masyarakat, serta pemberdayaan warga desa.
“Hadiah yang diberikan tidak untuk pribadi, tetapi dimanfaatkan untuk perbaikan pipa, pembelian pompa, atau peningkatan fasilitas lain agar layanan lebih maksimal,” tambah Ina, sapaan akrab Noor Agustina.
Pada tahun ini, sepuluh kelompok pengelola berhasil meraih hadiah total sebesar Rp250 juta, yang dibagikan sesuai dengan pencapaian masing-masing kelompok.
Namun, Ina mengingatkan bahwa masih banyak infrastruktur yang dalam kondisi kurang terawat.
Berdasarkan data sementara, sekitar 50% sarana air minum dan sanitasi di desa-desa memerlukan perbaikan.
“Hanya sekitar 20% yang masih bisa digunakan tanpa perbaikan besar. Sisanya memerlukan pembenahan agar fungsional kembali,” jelasnya.
Program KP SPAMS Juara diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin meningkatkan pengelolaan infrastrukturnya.
Program ini juga direncanakan untuk terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan demi memastikan keberlanjutan pembangunan sanitasi di pedesaan.
Melalui pelatihan berkelanjutan serta inovasi seperti KP SPAMS Juara ini, diharapkan mampu mendorong kelompok pengelola di desa untuk mengoptimalkan fungsi infrastruktur yang ada.
“Kami ingin infrastruktur yang ada tidak hanya terbangun, tapi juga terawat dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas,” pungkasnya. (adv)