FASENEWS.ID – Seorang warga negara Jerman bernama Andrej Frey (53), yang dikenal sebagai pengelola kawasan wisata Parq Ubud atau “Kampung Rusia,” kini menjadi tersangka kasus alih fungsi lahan di Gianyar, Bali.
Frey diketahui menguasai 34 Sertifikat Hak Milik (SHM) milik warga di Tegallalang, Ubud, untuk membangun kawasan wisata tersebut yang luasnya mencapai 1,8 hektare.
Kapolda Bali, Daniel Adityajaya, menjelaskan bahwa kawasan yang digunakan oleh Andrej Frey berada di zona Lahan Sawah Dilindungi (LSD), Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), dan zona pariwisata (P1).
Di atas lahan tersebut telah berdiri vila, pusat spa, dan peternakan yang masih dalam tahap pembangunan.
“Setelah digali, ternyata tanah tersebut merupakan hasil alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan,” ujar Daniel dalam konferensi pers di Mapolda Bali, Jumat (24/1/2025).
Frey, yang menjabat sebagai Direktur PT Parq Ubud Partners, PT Tomorrow Land Development Bali, dan PT Alfa Management Bali, telah ditahan setelah penyelidikan intensif sejak November 2024.
Lantas, siapa sebenarnya Andrej Frey?
Tim redaksi himpun beberapa informasi soal bule Jerman yang kini sudah ditahan atas kasus alih fungsi lahan di Bali.
Andrej Frey: Arsitek Ambisius di Balik Proyek PARQ Ubud
Nama Andrej Frey, seorang arsitek sekaligus pengusaha asal Jerman, kerap menjadi sorotan berkat proyek ambisiusnya di dunia properti.
Sebagai pendiri dan CEO PARQ Development, Andrej Frey dikenal dengan visinya yang menggabungkan hunian modern, komunitas, dan gaya hidup dalam satu kawasan terpadu.
Visi Ambisius yang Terwujud di Bali
Di bawah kepemimpinannya, Andrej Frey membangun PARQ Ubud di atas lahan seluas 120.000 meter persegi.
Kawasan ini dirancang sebagai ruang multifungsi yang mencakup apartemen, restoran, spa, pusat kebugaran, hingga coworking space.
Proyek ini menarik perhatian pekerja jarak jauh dan ekspatriat, khususnya komunitas Rusia, yang banyak menjadikan PARQ Ubud sebagai tempat tinggal jangka panjang.
Selain PARQ Ubud, Andrej Frey juga mengembangkan proyek-proyek lain seperti PARQ Blue dan PARQ Family, yang menekankan konsep keberlanjutan dan kenyamanan bagi komunitas modern.
Di bawah bendera PARQ Development, ia terus merancang ruang-ruang inovatif yang kini menjadi perbincangan di kancah nasional maupun internasional.
Kritik dan Kontroversi
Namun, perjalanan Andrej Frey tidak sepenuhnya mulus.
Desain modern PARQ Ubud, yang dinilai tidak mencerminkan karakter arsitektur tradisional Bali, kerap menuai kritik dari masyarakat lokal.
Selain itu, rencana besar Andrej untuk memperluas kawasan PARQ hingga 530.000 meter persegi pada tahun 2026 memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap lingkungan dan budaya setempat. (as)