Menu

Dark Mode
Pj Gubernur Turun Tangan, 106 Siswa SMAN 1 Mempawah yang Nyaris Gagal Kini Bisa Ikut SNBP Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal SNBP, Waka Kurikulum Diminta Tanggung Jawab! Dua Minggu Cari LPG 3 Kg, Warga Karawaci Protes ke Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar! Cerita “Budi” Pencetus Pertama Peringatan Darurat Indonesia, Ternyata Garuda Biru Tak Sengaja Jadi Gerakan Protes Dari Garuda Biru Jadi Garuda Hitam, Peringatan Darurat Part 2? Hashtag #IndonesiaGelap Suarakan Momok Tanah Air Nenek Yonih Lansia Meninggal Dunia Usai Antre LPG 3 Kg, Warga Sebut Sempat Bawa 2 Tabung Gas Kosong 

Daerah

Samarinda Terendah untuk Angka Total Fertility Rate (TFR), Tertinggi di Mahulu! 

badge-check


					TFR jadi angka regenerasi penduduk/ Foto: IST Perbesar

TFR jadi angka regenerasi penduduk/ Foto: IST

FASENEWS.ID, SAMARINDA –  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Timur (BKKBN Kaltim) telah menargetkan angka Total Fertility Rate (TFR) di Kaltim mencapai 2,13 pada tahun 2024.

TFR merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa suburnya (usia 15-49 tahun) di suatu daerah atau negara.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menurut hasil Long Form SP2020 saat ini angka TFR Kaltim berada di 2,18. Angka tersebut menurun dalam lima dekade terakhir.

Diketahui, sensus penduduk 1971 mencatat angka TFR sebesar 5,41.

Artinya, seorang wanita bisa melahirkan lima sampai 6 anak selama masa reproduksinya.

“Angka ini harus kita jaga, semoga masih bisa turun lagi. Sesuai target kita di 2024 yaitu 2,13,” ungkap Kepala BKKBN Kaltim, Sunaryo.

Sedangkan, angka TFR untuk di seluruh kabupaten atau kota di Kaltim berada di bawah angka tiga.

Puncak tertinggi diduduki kabupaten Mahakam Ulu yakni senilai 2,42.

Diikuti kabupaten kota Berau 2,37, Penajam Paser Utara (PPU) 2,36, Kutai Barat 2,28, Paser 2,27, Kutai Timur 2,24, Kutai Kartanegara 2,16, Bontang 2,15, dan Balikpapan 2,13. Samarinda berada di posisi akhir yaitu 2,06.

Sunaryo menyebutkan, angka tersebut tidak boleh kurang dari 2. Karena, dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk tidak seimbang atau bisa disebut dengan minus growth.

Menurutnya, satu daerah diharapkan memiliki TFR sebesar 2,1.

Angka ini disebut sebagai penggantian (replacement level), artinya setiap perempuan digantikan oleh satu anak perempuan untuk menjaga kelangsungan regenerasi penduduk.

“Ini harus kita jaga karena kecenderungan remaja sekarang sudah berpotensi ke arah nikah di usia tua,” pungkasnya. (nit)

Facebook Comments Box

Read More

Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

3 February 2025 - 09:42 WIB

Speedboat Cinta Putri Terbalik di Nunukan, 17 Korban Terlibat, 4 Masih Hilang

30 January 2025 - 05:19 WIB

Kampus Bisa Ikut Masuk ke Industri Tambang, Tokoh Pemuda Kaltim Bersuara! 

21 January 2025 - 12:43 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Masih Belum Terlaksana, Orang Tua Siswa: Jangan Cuma Wacana Terus

18 January 2025 - 09:12 WIB

Tiga Hakim Panel 3 untuk Kaltim Mulai Tangani PHPUKADA 2024, Ini Profilnya

9 January 2025 - 12:27 WIB

Trending on Daerah