Menu

Dark Mode
Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal SNBP, Waka Kurikulum Diminta Tanggung Jawab! Dua Minggu Cari LPG 3 Kg, Warga Karawaci Protes ke Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar! Cerita “Budi” Pencetus Pertama Peringatan Darurat Indonesia, Ternyata Garuda Biru Tak Sengaja Jadi Gerakan Protes Dari Garuda Biru Jadi Garuda Hitam, Peringatan Darurat Part 2? Hashtag #IndonesiaGelap Suarakan Momok Tanah Air Nenek Yonih Lansia Meninggal Dunia Usai Antre LPG 3 Kg, Warga Sebut Sempat Bawa 2 Tabung Gas Kosong  Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

Daerah

Pencegahan Stunting di Mahulu, Gandeng LPPM UNHAS untuk Pendataan dan Kajian Mendalam 

badge-check


					Foto bersama usai dilakukannya FGC oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Mahakam Ulu/ fasenews.id Perbesar

Foto bersama usai dilakukannya FGC oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Mahakam Ulu/ fasenews.id

FASENEWS.ID, SAMARINDA – Pencegahan stunting dilakukan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Mahakam Ulu dengan menggandeng LPPM Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Terbaru, digelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Five Premier Samarinda, Jumat (29/11/2024), dengan membahas dua topik penting, yaitu pendekatan budaya lokal dalam pencegahan stunting dan peningkatan kualitas data sasaran balita.

Kepala Dinas Kesehatan Mahakam Ulu, Petronela Tugan, menegaskan pentingnya kajian ini untuk meningkatkan akurasi data balita.

Ia menyebutkan bahwa cakupan penimbangan balita selama ini masih rendah, hanya mencapai 53%.

“Angka ini tidak pernah lebih dari 50% sejak 2018. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya penduduk pendatang yang tidak tinggal di Mahakam Ulu meskipun terdaftar dalam KK atau KTP setempat,” jelas Petronela.

Menurutnya, kondisi ini membuat data yang ada kurang mencerminkan realitas di lapangan.

“Kami berharap melalui kajian ini, data yang dihasilkan lebih akurat. Dengan begitu, intervensi yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Ia melihat, kajian ini juga melibatkan kader kesehatan dan kepala desa untuk memastikan pendataan lebih komprehensif.

Petronela juga menyoroti pentingnya intervensi gizi bagi balita melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Ia menegaskan bahwa Mahakam Ulu telah mengalokasikan anggaran untuk PMT jauh sebelum program stunting menjadi prioritas nasional.

“Intervensi gizi sudah kami lakukan bertahun-tahun, namun data yang tidak akurat membuat hasil kerja kami kurang diakui,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam enam tahun terakhir, data persentase sampel minimal (STM) untuk balita stunting tidak pernah melampaui angka 50%.

Hal ini menjadi salah satu alasan utama Dinkes Mahakam Ulu menggandeng LPPM UNHAS untuk melakukan kajian mendalam.

“Kita perlu data yang tepat agar kebijakan yang diambil juga tepat,” tegas Petronela.

Dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program Posyandu, Petronela mengusulkan agar sertifikat Posyandu dijadikan syarat masuk Sekolah Dasar (SD).

“Jika anak sudah mengikuti Posyandu, mereka akan mendapatkan surat keterangan atau semacam ijazah. Ini bisa menjadi syarat masuk SD, seperti ijazah PAUD,” jelasnya.

Ia juga menyarankan pemberian reward bagi keluarga yang rutin membawa balitanya ke Posyandu.

Sebaliknya, mereka yang tidak aktif dapat dikenakan sanksi ringan untuk meningkatkan kesadaran.

“Kebijakan ini diharapkan mendorong masyarakat lebih aktif dalam memanfaatkan layanan kesehatan dasar,” kata Petronela.

Langkah ini, menurut Petronela, bertujuan memastikan setiap balita mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Dengan dukungan data akurat, alokasi anggaran dan intervensi dapat dilakukan secara efektif.

“Kami optimis dengan upaya ini, angka stunting di Mahakam Ulu bisa terus ditekan,” pungkasnya. (wan)

Facebook Comments Box

Read More

Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

3 February 2025 - 09:42 WIB

Speedboat Cinta Putri Terbalik di Nunukan, 17 Korban Terlibat, 4 Masih Hilang

30 January 2025 - 05:19 WIB

Kampus Bisa Ikut Masuk ke Industri Tambang, Tokoh Pemuda Kaltim Bersuara! 

21 January 2025 - 12:43 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Masih Belum Terlaksana, Orang Tua Siswa: Jangan Cuma Wacana Terus

18 January 2025 - 09:12 WIB

Tiga Hakim Panel 3 untuk Kaltim Mulai Tangani PHPUKADA 2024, Ini Profilnya

9 January 2025 - 12:27 WIB

Trending on Daerah