Menu

Dark Mode
Terowongan Selili Hampir Rampung, DPRD Samarinda Agendakan Tinjau Lokasi Sebelum Dibuka Tambang Ilegal di Kawasan KHDKT, Deni Hakim Singgung Pengawasan Pusat dan Provinsi “Si Pesut” Solusi Pengelolaan Sampah di Kota Tepian Deni Hakim Dorong Percepatan Penyelesaian Revitalisasi Pasar Pagi Romadhony Dorong Pemkot Tingkatkan Pengembangan Keterampilan Anak Muda Tanggapan Dewan Soal Maraknya Pengemis dan Pengamen di Kota Tepian

News

Oknum Polisi Diduga Memeras Penonton DWP 2024, Citra Pariwisata Indonesia Terancam

badge-check


					Kolase Foto, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana dan Potret Konser DWP 2024/ Foto: FASENEWS.ID Perbesar

Kolase Foto, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana dan Potret Konser DWP 2024/ Foto: FASENEWS.ID

FASENEWS.ID – Kasus pemerasan yang melibatkan oknum polisi terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 telah menimbulkan dampak signifikan terhadap citra pariwisata Indonesia.

Insiden pemerasan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan wisatawan asing mengenai keamanan dan integritas penegakan hukum di Indonesia.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan bahwa peristiwa tersebut sangat merugikan wisatawan mancanegara dan memberikan citra negatif bagi Indonesia yang tengah gencar mempromosikan diri sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Pengamat kepolisian, Bambang Rukminto, menekankan bahwa insiden ini berdampak buruk terhadap sektor pariwisata Indonesia, khususnya dalam bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Ia menjelaskan bahwa Indonesia sudah tertinggal jauh dalam sektor ini dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Perilaku oknum polisi yang hanya mengejar kepentingan pribadi atau kelompok disebutnya semakin memperburuk citra Indonesia di mata dunia dan mengancam kepercayaan internasional, khususnya dari negara-negara tetangga.

Media asing, seperti Free Malaysia Today, melaporkan bahwa sejumlah warga negara Malaysia menjadi korban pemerasan oleh polisi Indonesia selama acara tersebut.

Kasus ini memicu protes luas di media sosial, dengan seruan boikot terhadap festival musik terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Menanggapi hal ini, Kementerian Pariwisata telah berkoordinasi dengan promotor acara dan pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sejak informasi dan keresahan dari wisatawan tersebut muncul ke publik.

Selain itu, Kementerian Pariwisata bersama pemangku kepentingan event Indonesia, termasuk Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Mereka akan terus meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penonton atau wisatawan agar dapat terjamin dengan baik.

Pemerintah dan pihak terkait perlu mengambil langkah konkret untuk memulihkan citra pariwisata Indonesia.

Ini termasuk peningkatan pelatihan bagi anggota kepolisian tentang perlakuan terhadap warga negara asing, serta penegakan hukum yang konsisten terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam korupsi dan pemerasan.

Upaya ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan keamanan bagi semua pengunjung di masa mendatang. (naf)

Facebook Comments Box

Read More

Tambang Ilegal di Kawasan KHDKT, Deni Hakim Singgung Pengawasan Pusat dan Provinsi

11 April 2025 - 06:17 WIB

Kemenhut Turunkan Tim Gabungan, Buru Pelaku Tambang di Kawasan Hutan Pendidikan Unmul

10 April 2025 - 07:58 WIB

Lahan Dicaplok Perusahaan Batubara, Poktan CAL Beri Waktu 7 Hari Untuk Penyelesaian Sengketa

10 April 2025 - 04:42 WIB

Aji Minta Oknum Brimob yang Aniaya Wartawan di PN Balikpapan Diproses Hukum

25 March 2025 - 04:55 WIB

Tegas! BKN Blokir Data Kepegawaian 94 ASN Buton Selatan Gegara Mutasi Tak Ikuti Aturan

24 March 2025 - 11:15 WIB

Trending on Daerah