Menu

Dark Mode
Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal SNBP, Waka Kurikulum Diminta Tanggung Jawab! Dua Minggu Cari LPG 3 Kg, Warga Karawaci Protes ke Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar! Cerita “Budi” Pencetus Pertama Peringatan Darurat Indonesia, Ternyata Garuda Biru Tak Sengaja Jadi Gerakan Protes Dari Garuda Biru Jadi Garuda Hitam, Peringatan Darurat Part 2? Hashtag #IndonesiaGelap Suarakan Momok Tanah Air Nenek Yonih Lansia Meninggal Dunia Usai Antre LPG 3 Kg, Warga Sebut Sempat Bawa 2 Tabung Gas Kosong  Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

Daerah

Waspada Penyakit Gondongan di Samarinda, Ada 305 Kasus di Bulan September! Didominasi Anak-anak

badge-check


					Wawancara Tim Redaksi kepada Silvianti Syah di Dinkes Samarinda pada Selasa, (01/10/2024)/ Foto: fasenews.id Perbesar

Wawancara Tim Redaksi kepada Silvianti Syah di Dinkes Samarinda pada Selasa, (01/10/2024)/ Foto: fasenews.id

FASENEWS.ID, SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, melalui Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi, Silfianti Syah sampaikan bahwa tercatat 305 penderita Gondongan selama bulan September tahun 2024 untuk wilayah Samarinda.

Berawal dari isu yang beredar bahwa sebagian wilayah Samarinda telah terkena dampak penyakit yang bernama gondongan pada bulan September lalu.

Penyakit Gondongan yang lebih dikenal dengan Mumps atau Parotitis ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.

Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.

Untuk memperoleh keterangan pastinya Tim Redaksi akhirnya melakukan wawancara kepada Silvianti Syah pada Selasa, (1/10/2024) untuk konfirmasi daerah mana saja serta berapa jumlah yang terkena penyakit tersebut.

“Berawal dari kasus pertama yang melaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dari salah 1 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Samarinda Sebrang pada (17/9/2024), ada sekitar 21 anak yang terkana virus yang bernama Gondongan ini,” ucap Silvianti Syah.

Karena hari makin hari bertambah penyakit ini Dinkes langsung mengambil tindakan menuju ke sekolah untuk diterapkan protokol kesehatan dan isolasi mandiri di rumah.

“Setelah anak – anak ini mendapatkan imunisasi serta perawatan, bagi yang menderita Gondongan ini kita anjurkan untuk melakukan istirahat di rumah terlebih dulu (isolasi mandiri) selama 12-15 hari,” ujarnya.

“Karena proses penyakit ini tergolong agak lama untuk proses inkubasinya bisa sampai 35 hari dan kita ambil waktu 12-15 hari saja,” tambahnya.

Selama bulan September lalu Silfianti Syah sampaikan dari data 26 puskesmas yang menerima pelayanan kesehatan terkait penyakit ini sudah menyentuh di angka 305 orang dan terbanyak di wilayah Kecamatan Samarinda Seberang.

“Dari 1 hingga 30 September kemarin yang berkunjung ke puskesmas dominasi oleh anak-anak 80% (usia 6 -12 tahun) dan sisanya dewasa, untuk laki-laki berjumlah 168 sedangkan perempuan 137,” ungkapnya.

Untuk mencegah penyebaran virus paramyxovirus ini berkembang biak, Silfianti Syah sampaikan bahwa Dinkes Samarinda mengingatkan untuk sealu menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku kepada semua pihak dari yang sudah sembuh ataupun yang masih menjalani masa perawatan.

“Kami sarankan kepada anak-anak untuk memakai masker dan sebelum masuk ke sekolah di depan gerbang harus dilakukan pengecekan suhu panas tubuh terlebih dahulu, jika terdapat yang suhunya tinggi (sakit) maka diwajibkan untuk istirahat di rumah,” ucapnya.

“Alhamdulillah sudah banyak yang sembuh salah satunya yang terdampak di Samarinda Seberang kemarin, karena tidak ada lagi laporan dari puskesmas yang berobat ke sana,” tutupnya.

Sebagai informasi tambahan virus ini bisa menginfeksi melalui droplet atau cipratan air liur saat dia berbicara dengan lawan bicaranya, saat bersin, terkena barang yang terkena air liur itu.

Untuk pengobatan penyakit ini Dinkes sampaikan bisa dikategorikan dapat sembuh dengan sendirinya atau limiting disease, yang penting penderita mendapatkan asupan gizi yang baik serta istirahat yang cukup. (dil)

Facebook Comments Box

Read More

Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

3 February 2025 - 09:42 WIB

Speedboat Cinta Putri Terbalik di Nunukan, 17 Korban Terlibat, 4 Masih Hilang

30 January 2025 - 05:19 WIB

Kampus Bisa Ikut Masuk ke Industri Tambang, Tokoh Pemuda Kaltim Bersuara! 

21 January 2025 - 12:43 WIB

Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Masih Belum Terlaksana, Orang Tua Siswa: Jangan Cuma Wacana Terus

18 January 2025 - 09:12 WIB

Program MBG Sudah Jalan di Pulau Jawa, Kaltim Masih Tertunda! Akademisi Beri Pesan Ini

17 January 2025 - 04:08 WIB

Trending on Samarinda