Menu

Dark Mode
Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal SNBP, Waka Kurikulum Diminta Tanggung Jawab! Dua Minggu Cari LPG 3 Kg, Warga Karawaci Protes ke Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar! Cerita “Budi” Pencetus Pertama Peringatan Darurat Indonesia, Ternyata Garuda Biru Tak Sengaja Jadi Gerakan Protes Dari Garuda Biru Jadi Garuda Hitam, Peringatan Darurat Part 2? Hashtag #IndonesiaGelap Suarakan Momok Tanah Air Nenek Yonih Lansia Meninggal Dunia Usai Antre LPG 3 Kg, Warga Sebut Sempat Bawa 2 Tabung Gas Kosong  Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

Hukum Kriminal

Bos Rental Lapor Ditodong Saat Kejar Mobilnya, Anggota Polsek Cinangka: Ah, Paling Cuma Pistol Bohongan

badge-check


					Kolase Foto Konferensi Pers serta Potret Agam Muhammad Nasrudin (26) dan Rizki Agam Saputra (24) anak dari Ilyas Abdurahman, bos rental yang tewas ditembak oleh oknum TNI AL (Foto: FASENEWS.ID) Perbesar

Kolase Foto Konferensi Pers serta Potret Agam Muhammad Nasrudin (26) dan Rizki Agam Saputra (24) anak dari Ilyas Abdurahman, bos rental yang tewas ditembak oleh oknum TNI AL (Foto: FASENEWS.ID)

FASENEWS.ID – Agam Muhammad Nasrudin (26), anak pertama dari Ilyas Abdurahman (49), yang menjadi korban penembakan dan juga pemilik rental mobil, menceritakan respons mengejutkan dari seorang anggota Polsek Cinangka ketika ayahnya meminta pendampingan.

Pada Kamis (2/1/2025), Agam bersama rombongan, termasuk ayahnya, mendatangi Polsek Cinangka untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan.

Saat itu, mereka membawa bukti kepemilikan sah atas mobil Honda Brio yang telah digelapkan oleh pelaku dan menjelaskan bahwa mereka berasal dari rental mobil.

Agam dan rombongan meminta pendampingan kepada polisi setelah mengalami peristiwa menegangkan, di mana mereka ditodong pistol dan ditabrak oleh pelaku.

“Kami sudah terjatuh, tiba-tiba pelaku kabur begitu saja. Saat itu, saya langsung menghubungi anggota piket, lalu diberitahukan ‘Ikuti saja mobil itu ke sana. Jika semuanya selesai di sini, kita bisa lanjutkan nanti’,” tutur Agam pada Senin (6/1/2025) di Mako Koarmada RI.

Agam pun menceritakan bahwa petugas piket di Polsek Cinangka sempat menanyakan detail mengenai pistol yang ia lihat.

Dijelaskan Agam, pistol yang dia lihat berwarna hitam dan tampak mirip dengan airsoft gun.

“Saya kan tidak terlalu paham soal senjata, jadi saya bilang saja, itu warnanya hitam, seperti airsoft gun,” tambah Agam.

Agam menceritakan kembali, “Lalu, petugas itu bilang, ‘Ya sudah, kamu susul saja ke sana.’ Saya tanya, ‘Lalu bagaimana, Pak? Dia kan bawa pistol.’ Petugas itu jawab, ‘Ah, paling juga itu cuma pistol bohongan,'” ujar Agam menirukan percakapan dengan petugas piket Polsek Cinangka saat itu.

Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam mengungkapkan bahwa ayahnya sempat berusaha berbicara dengan oknum TNI AL tersebut secara baik-baik.

Menurut Agam, setelah mengetahui bahwa GPS di mobil yang disewakan telah dicopot, ia dan keluarganya segera meluncur untuk mengejar mobil yang hendak digelapkan oleh pelaku.

Peristiwa ini terjadi sekitar satu jam sebelum ayah Agam kehilangan nyawanya akibat tembakan oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak.

Setelah melakukan pengejaran, rombongan akhirnya menemukan mobil yang hilang di kawasan Saketi, Pandeglang, Banten.

Namun, saat itu, mereka malah dihadapkan pada ancaman senjata, dengan oknum anggota TNI AL yang menodongkan pistol kepada mereka.

“Setelah kami hentikan mobil, saya bilang, ‘Mas, ini mobil rental.’ Tapi dia langsung mengancam, ‘Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak’,” cerita Agam.

“Kami pun langsung ditodong pistol, dan ayah saya segera berusaha menenangkan, ‘Tenang Pak, tenang, di sini ada warung kopi, mari kita bicara dengan baik’,” ceritanya lebih lanjut.

Kapolsek Cinangka dan Dua Anggotanya Akan Ditindak Tegas

Kapolsek Cinangka bersama dua anggotanya kini terancam sanksi serius usai mereka menolak untuk mendampingi korban penembakan.

Dua anggota Polsek Cinangka, Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto, terbukti lalai dengan mengabaikan laporan yang seharusnya ditangani dengan serius, yang kemudian berujung pada penembakan terhadap Ilyas.

Keduanya diduga melanggar kode etik kepolisian dengan mengabaikan laporan dari masyarakat yang seharusnya mendapat perhatian serius.

Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada dua anggotanya yang terlibat.

“Anggota ini akan mendapatkan sanksi tegas, baik dari sisi etika yang berpotensi mengarah pada demosi,” tegasnya.

“Yang paling berat, mereka bisa dipecat dengan tidak hormat (PTDH),” tambah Irjen Pol Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers pada Senin (6/1/2025).

Tak hanya itu, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, sebagai pimpinan, juga dianggap lalai dalam mengawasi dan mengendalikan kedua anggotanya tersebut.

Suyudi menegaskan, kelalaian yang dilakukan oleh Kapolsek Cinangka akan berakibat pada pemberian sanksi berat.

“Sebagai pimpinan di Polsek tersebut, Kapolsek juga terbukti gagal dalam menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian dengan sebaik-baiknya. Tentu saja, dia akan kami beri sanksi, mulai dari demosi hingga yang paling berat, yakni pemecatan tidak dengan hormat (PTDH),” tegas Irjen Pol Suyudi Ario Seto. (apr)

Facebook Comments Box

Read More

Apa Peran Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin? Dia Itu Buronan Korupsi e-KTP! Sudah Ditangkap di Singapura

25 January 2025 - 07:48 WIB

Kata Pengacara Boyamin Saiman, Sertifikat Laut Tangerang Diteken 2 Menteri di Periode Ini! Eranya Nusron Wahid? 

24 January 2025 - 08:50 WIB

Santainya Abraham Serahkan Diri Sambil Bawa Gorengan, Tersangka Anak Majikan Pembunuh Satpam 

21 January 2025 - 06:52 WIB

Konflik Rapat RT Diduga Picu Nanang Gimbal Tega Habisi Nyawa Aktor Sandy Permana

16 January 2025 - 03:13 WIB

Bantah Tuduhan, Kapolsek Cinangka Tegaskan Tidak Ada Penolakan Pendampingan: Kami Hanya Pastikan Keamanan

8 January 2025 - 06:25 WIB

Trending on Hukum Kriminal