Menu

Dark Mode
Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal SNBP, Waka Kurikulum Diminta Tanggung Jawab! Dua Minggu Cari LPG 3 Kg, Warga Karawaci Protes ke Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar! Cerita “Budi” Pencetus Pertama Peringatan Darurat Indonesia, Ternyata Garuda Biru Tak Sengaja Jadi Gerakan Protes Dari Garuda Biru Jadi Garuda Hitam, Peringatan Darurat Part 2? Hashtag #IndonesiaGelap Suarakan Momok Tanah Air Nenek Yonih Lansia Meninggal Dunia Usai Antre LPG 3 Kg, Warga Sebut Sempat Bawa 2 Tabung Gas Kosong  Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

Politik

PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby: Alasan Dibalik Pemecatan Usai Pilpres 2024

badge-check


					Presiden ke Tujuh, Joko Widodo/ Foto: IST Perbesar

Presiden ke Tujuh, Joko Widodo/ Foto: IST

FASENEWS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi dipecat dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah dianggap melakukan serangkaian tindakan yang bertentangan dengan garis partai pada Senin (16/12/2024).

Pemecatan ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan PDIP sebagai sanksi atas pelanggaran disiplin dan tindakan yang bertentangan dengan kebijakan partai.

Salah satu alasan utama pemecatan ini adalah dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024, langkah yang dianggap sebagai bentuk pembelotan dari keputusan PDIP yang mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Tak hanya itu, Jokowi juga menghadapi tuduhan lain, seperti dugaan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi (MK).

PDIP menilai bahwa langkah tersebut adalah pelanggaran berat karena mengganggu independensi lembaga negara dan bertentangan dengan semangat demokrasi.

Dilansir dari Megakaltim.com selain Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga turut dipecat akibat ketidakwajaran dalam mendukung pasangan calon yang berbeda dari arahan PDIP.

Gibran yang merupakan kader PDI-P justru memutuskan mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju.

Menurut PDI-P, pilihan Gibran untuk mengajukan calon wakil presiden dari partai lain—akibat campur tangan kekuasaan di Mahkamah Konstitusi—merupakan pelanggaran berat terhadap disiplin dan kode etik partai.

Selain itu, Bobby Nasution juga dipecat karena mendukung duet Prabowo-Gibran yang bertentangan dengan pilihan partai yang mengusung Ganjar-Mahfud MD.

Bobby tidak mengikuti keputusan DPP yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang didukung PDI-P pada Pemilu 2024, tegas PDI-P.

Setelah pembacaan surat pemecatan tersebut, Komarudin Watubun, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, mengajak seluruh kader untuk tetap solid.

Mengapa Pemecatan Baru Diumumkan Sekarang?

Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby diumumkan usai Pilpres dan Pilpres 2024 demi menjaga harkat dan martabat Jokowi sebagai presiden, menurut Deddy Sitorus, Ketua DPP PDI Perjuangan.

Dalam keterangan tertulisnya pada 16 Desember 2024, Deddy menyatakan, “PDI-P mempunyai nilai moral dan etika politik untuk menjaga harkat dan martabat Jokowi sebagai Presiden yang harus dihormati selama menjabat.”

Deddy menambahkan bahwa meski partai memiliki waktu untuk mengevaluasi pelanggaran etik para kader, mereka memilih untuk fokus pada agenda politik lainnya, yakni Pilkada 2024.

“Setelah pilkada selesai, kita punya waktu untuk mengumpulkan pimpinan Partai dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader-kader yang melanggar aturan partai,” kata Deddy.

Proses pemecatan ini, lanjut Deddy, bukan hanya tentang Jokowi dan keluarganya, melainkan evaluasi terhadap kader-kader PDI-P di seluruh Indonesia.

Deddy juga menekankan bahwa pemecatan ini bukan untuk menghindari persaingan dengan Gibran dan Bobby, melainkan sebagai bagian dari penegakan disiplin internal partai.

“Pemecatan sebaiknya dilakukan setelah semua kontestasi politik selesai, agar jelas dan tegas bahwa proses ini semata-mata untuk menegakkan aturan dan disiplin partai,” pungkas Deddy. (apr/naf)

Facebook Comments Box

Read More

Mayor Teddy Laporkan Harta Kekayaan Rp15,3 Miliar, Termasuk Aset Properti dan Kendaraan, Ini Detailnya

23 January 2025 - 05:22 WIB

Profil Andi Kusuma, Ketua Perpat yang Polisikan Prof. Bambang Hero Saharjo Soal Kerugian Korupsi Timah

16 January 2025 - 08:12 WIB

OCCRP Sebut Jokowi Terkorup, Protes dan Tuduhan Berpihak Muncul

2 January 2025 - 06:47 WIB

Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Ashari Tambunan Soroti Dampak Positif bagi Ibadah Siswa, Kemenag Masih Mengkaji

1 January 2025 - 12:36 WIB

OCCRP: Organisasi Investigasi Global yang Masukkan Jokowi ke Daftar Pemimpin Terkorup 2024

1 January 2025 - 12:15 WIB

Trending on Politik