Menu

Dark Mode
Siswa SMAN 1 Mempawah Gagal SNBP, Waka Kurikulum Diminta Tanggung Jawab! Dua Minggu Cari LPG 3 Kg, Warga Karawaci Protes ke Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar! Cerita “Budi” Pencetus Pertama Peringatan Darurat Indonesia, Ternyata Garuda Biru Tak Sengaja Jadi Gerakan Protes Dari Garuda Biru Jadi Garuda Hitam, Peringatan Darurat Part 2? Hashtag #IndonesiaGelap Suarakan Momok Tanah Air Nenek Yonih Lansia Meninggal Dunia Usai Antre LPG 3 Kg, Warga Sebut Sempat Bawa 2 Tabung Gas Kosong  Bantu Warga Terdampak Banjir di Samarinda, Laskar Kebangkitan Kutai dan IZI Tamiya 4Wd Bagikan Paket Sembako

Peristiwa

Deretan Komentar Warganet soal Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung: Tampang Underrated Tajir Enggak

badge-check


					Agus Buntung, Tersangka Pelecehan Seksual/ Foto: IST Perbesar

Agus Buntung, Tersangka Pelecehan Seksual/ Foto: IST

FASENEWS.ID – Sosok Agus Buntung menjadi perhatian media sosial dan juga pemberitaan nasional.

Agus Buntung diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada puluhan wanita.

Soal ini, banyak pula komentar dari warganet soal kasus Agus Buntung, yang mempertanyakan soal bagaimana bisa dia melakukan pelecehan seksual saat kondisi tubuhnya tanpa lengan.

Semakin mengherankan, ternyata, perempuan-perempuan yang mengaku sebagai korban dari Agus Buntung ini kian bertambah seiring berjalannya waktu.

Hal ini pun membuat warganet bertanya-tanya terkait terjadinya kasus pelecehan seksual dari Agus Buntung ini.

Dilansir dari Avnmedia.id, beberapa komentar warganet muncul di platform X.

“Kok bisa ngelecehin cewek, maaf maaf tangan aja ga punya, gimana cara dia ngelecehin korban?” tulis akun X @kogasx

“Penasaran si Agus Buntung gaet cewek sebanyak itu modusnya gimana sih? Tampang underrated tajir engga, difabilitas. Terus dia manipulasi cewek tuh gimana? Sampai ga nolak dibawa ke homestay. Logika aja kadang kita sama stranger yang fisik sama mukanya oke aja ga nyaman tiba-tiba dideketin. Lah si Agus?” imbuh akun X @melonminii

Bahkan, akun X @jihyojayajaya pun menimpali dengan cuitannya, “Senjata si Agus pas di kamar itu nyerang psikis korban. Kata si Agus ‘kalau lo nolak dan teriak, orang-orang akan ngegerebek dan lo bakal dinikahin sama gue’. Bayangin, disangka mesum dan dipaksa nikah sama orang buntung, seumur hidup tingal sama Agus di Buntung tukang perkosa”.

Melalui liputan eksklusif TvOne, diketahui video rekaman amatir yang direkam sosok diduga akan menjadi korban Agus Buntung yang cukup lihai merayu korbannya.

“Kakak cantik jangan merusak diri. Saya percaya kakak bisa. Punya ilmu kan? Kakak bersih sampai kakak shalat pun tidak bisa karena ada yang mengganjal di hati. Perjuangan kakak kan hanya hidup sendiri, berjuang sendiri. Benar tidak? Nekat karena hal sepele. Kakak mau nekat? Bisa tidak aku minta kakak jangan nekat? Bertobatlah. Nyawa saya, saya kasih kakak. Biar kakak tau bahwa kakak itu berarti bagi dunia ini,” ucap Agus Buntung dalam rekaman video tersebut.

“Saya bisa baca langsung kok. Bingung kenapa saya ngomong begini? Kamu pikir saya modus sama seperti cowok-cowok lain? Benar kan? Buktinya dia ngerusak kamu. Kalau pun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa. Saya masih dimandikan mamah saya. saya tidak sama seperti cowok-cowok lain. Biar jelas karena cowok-cowok itu hanya memanfaatkan kamu. Kamu mau berubah atau tidak? Kalau tidak mau berubah saya pergi, tapi kalau kamu mau berubah saya tetap di sini dan akan membimbing kamu untuk menuju kesuksesan,” rayu Agus Buntung lebih lanjut.

Dalam rekaman suara itu, pemilik nama lengkap I Wayan Agus Suratama terlihat menarik simpati korban dengan merendahakan.

Setelah berhasil mendapatkan kepercyaan korban, Agus Buntung pun mengajak korban ke hotel atau penginapan tertentu.

Penelitian School of Psychological Sciences menyatakan bahwa manipulasi sering digunakan oleh laki-laki untuk memperoleh tujuan tertentu.

Hal ini membuat perempuan, yang didominasi dengan sifat emosional dan insting sosial yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap tindakan manipulatif.

Berikut ini beberapa alasan mengapa perempuan menjadi sasaran empuk untuk mudah dimanipulasi, yang seringkali menjadi celah bagi pelaku, seperti Agus Buntung.

1. Tingginya rasa empati

Perempuan umumnya dikenal memiliki tingkat empati yang tinggi terhadap perasaan orang lain.

Ketika mendengar cerita yang menyedihkan, mereka sering kali ikut merasakan kesedihan tersebut.

Namun, jika rasa empati ini tidak diiringi dengan kewaspadaan, perempuan dapat menjadi sasaran bagi individu yang mencoba memanfaatkan mereka dengan cerita emosional demi meraih kepercayaan.

2. Rasa ingin membahagiakan orang lain

Sebagian besar perempuan memiliki insting kuat untuk membantu dan membuat orang lain merasa nyaman, baik melalui mendengarkan maupun memberikan dukungan.

Namun, sifat tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang-orang dengan niat jahat yang menyembunyikan agenda tersembunyi di balik permintaan perhatian atau bantuan.

3. Mudah percaya

Perempuan sering kali menjadi sasaran manipulasi karena sifat mereka yang mudah mempercayai orang lain.

Mereka biasanya bermaksud baik dan ingin memberikan bantuan, namun akhirnya terjerat dalam taktik manipulasi yang merugikan.

4. Rasa kurang percaya diri

Ketidakpercayaan pada diri sendiri sering kali menjadi celah bagi pelaku manipulasi.

Dengan merendahkan harga diri korban, mereka bisa lebih leluasa memengaruhi keputusan yang diambil.

5. Kurangnya ketegasan

Meskipun sering merasa ada yang tidak beres, banyak perempuan yang gagal bertindak tegas dalam menghadapi manipulasi.

Hal ini biasanya disebabkan oleh keinginan untuk tetap berpikir positif terhadap orang lain.

6. Mengutamakan emosi daripada logika

Dalam situasi yang menekan, perempuan cenderung lebih mengandalkan perasaan daripada berpikir rasional.

Ini membuat mereka rentan terhadap manipulasi, terutama ketika pelaku memanfaatkan tekanan emosional untuk memengaruhi keputusan mereka.

7. Minimnya pemahaman tentang manipulasi

Tanpa pemahaman yang cukup tentang manipulasi, perempuan sering tidak dapat membedakan antara permintaan yang tulus dan taktik manipulatif.

Ketidaktahuan ini memberi kesempatan besar bagi pihak yang berniat buruk untuk mengambil keuntungan.

8. Sulit menetapkan batasan diri

Kesulitan dalam menetapkan batasan seringkali membuat perempuan kesulitan untuk menolak manipulasi.

Mereka perlu lebih waspada dan memiliki ketegasan dalam menjaga batas pribadi untuk melindungi diri.

Fenomena-fenomena ini mengingatkan kita tentang berbagai faktor yang membuat perempuan mudah terjebak dalam akal bulus seseorang.

Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran, ketegasan, dan pemahaman tentang manipulasi agar dapat melindungi diri dari eksploitasi.

Jangan sampai niat baik dan empati yang ada dalam diri justru berujung jadi malapetaka yang mengancam. (apr/naf)

Facebook Comments Box

Read More

Baku Pukul dengan Pendemo, Kadisperingdagkop Demisius Onasis Boky Kini Masuk Bui! Kasusnya Masuk Penyidikan

13 January 2025 - 09:55 WIB

Terungkap! Fakta-Fakta Mengejutkan Istri Selingkuh yang Seret Suami Pakai Mobil di Jakarta Timur, Punya 2 Pacar?

24 December 2024 - 03:05 WIB

Panik Saat Terciduk Selingkuh, Istri Seret Suami Pakai Mobil hingga Kaki Patah di Jakarta Timur! Disebut Bukan Kali Pertama KDRT

23 December 2024 - 03:24 WIB

Penumpang Kapal Nekat Terjun ke Laut dan Tinggalkan Anak Berkebutuhan Khusus di Mobil, Diduga Karena Hal Ini

23 December 2024 - 01:41 WIB

15 Tahun di Penjara, Mary Jane Veloso Akhirnya Kembali ke Filipina: Ini Kronologinya

18 December 2024 - 04:13 WIB

Trending on Peristiwa